Pasca Di Demo,Kepsek MIN 5 Muaro Jambi Curhat Di Medsos Diduga Di Intimidasi Oknum Polisi

Daerah Jambi

MUARO JAMBI-(Warganetsia.com)-Pasca Didemo Oleh Wali Murid dan Juga Para siswa dengan melakukan Mogok Belajar Pada Senin 21 Oktober 2024,Kepala Sekolah MIN 5 Muaro Jambi diduga mendapatkan Intimidasi Oknum Kepolisian Polres Muaro Jambi.

Curhatan Fitri Rianti S.Ag Kepala Sekolah MIN 5 Muaro Jambi Pun viral di media sosial Info Kabar Jambi dengan Durasi 03 Menit 06 Detik.Minggu 27/10/24

Dengan Caption Pembuka”Kalau Ibu Tidak datang hari Jum’at jangan ibu sesali kita angkat kasus Ibu berhenti Jadi Pegawai”Saya berpikir dalam hati segitu nian.

Fitri Rianti S.Ag pada hari Jum’at Memenuhi Panggilan Polres Muaro Jambi terkait kasus kemarin terkait aksi kemarin.Jam 08 Pagi

Kita penuhi panggilan bapak****di Polres Muaro Jambi sampai disana ruangan masih tertutup dan beliau tidak ada sampai shalat Jum’at.

Dia menjelaskan panggilan tanpa surat pemanggilan dari pertama sampai kedua panggilan,karena panggilan pertama wa dari atasan saya.karena saya patuh dengan atasan sebagai abdi negara saya harus hadir.

saya ini patuh dengan atasan sebagai seorang abdi Negara walaupun apapun sesempat apapun dan tidak sempat pun saya harus bisa hadir.

Jadi setelah salat Jumat belum ada sebutir nasi pun dalam perut saya.

Mendapatkan Telpon Dari Atasan Ibu di mana Saya di Polresta kata saya.

Kata bapak Oknum Pihak kepolisian ibu tidak memenuhi Panggilan Kerjanya,saya menjawab “saya ini dari pagi sudah di sini pak langsung saya pap nih.

Kalau seperti itu  nanti saya sampaikan, nah jadi saya tunggu apa ini sampaikan begitu Saya pindah tempat duduk lagi enggak lama datang anak buahnya jadi dia datang eh Ibu,ini ibu yang datang kemarinnya,saya jawab iya.

Mereka langsung mempertanyakan ibu bawa berkasnya saya menjawab dibawa.

Setelah lama menunggu sampai Pagi Oknum kepolisian di polres juga menyampaikan kalau bapak lagi ke Mestong,saya menjawab kan sudah janji.”curhat Kepsek

Dugaan Pemanggilan kepala Sekolah MIN 5 Muaro Jambi diduga adanya Korupsi dana sekolah,dan baju seragam.

Dan Ibu-ibu wali murid juga berdemo menuntut penggantian kepala sekolah, karna keadaan sekolah sudah tidak nyaman untuk kegiatan belajar.